Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais akhirnya memenuhi panggilan polisi untuk pemeriksaan dirinya sebagai saksi kasus penyebaran kebohongan yang dilakukan Ratna Sarumpaet. Amien datang pukul 10.20 WIB.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini didampingi putrinya, Hanum Rais, anggota Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional, Drajad Wibowo, serta para kuasa hukumnya.Tak lama berselang, putra pertama Amien Rais, Hanafi Rais juga datangi Polda Metro Jaya.

Sebelum memasuki ruang pemeriksaan, Amien sempat mengungkapkan beberapa kejanggalan terkait pemanggilan dirinya. Menurut Amien, surat pemanggilan dirinya yang pertama dibuat pada 2 Oktober, sedangkan penetapan tersangka terhadap Ratna Sarumpaet baru ditetapkan pada 4 Oktober.
“Kita lihat surat panggilan untuk saya tertanggal 2 Oktober 2018. Padahal RS baru ditangkap setelah tanggal 2 Oktober yaitu 4 Oktober. Ini sangat janggal. RS belum berikan keterangan apapun pada tanggal 2 Oktober itu. Kok janggal,” kata Amien.

Oleh karena itulah, Amien merasa dirinya dikriminalisasi. Amien juga mempersoalkan tidak akuratnya penulisan nama dalam surat panggilan yang hanya tertulis AMIN RAIS, padahal namanya MUHAMMAD AMIEN RAIS.
Selain itu, Amien mengancam akan membuka kasus KPK yang telah lama mengendap dan meminta Kapolri Jenderal Tito Karnavian dicopot dari jabatannya. Menurut Amien, banyak polisi lain yang lebih layak untuk memimpin Polri. “Saya minta Kapolri Tito Karnavian dicopot, saya tidak perlu jelaskan sekarang. Saya pikir stok kepemimpinan yang jujur masih banyak,”tukas Amien.

Kedatangan Amien juga didukung oleh massa PA 212 yang berkumpul di pintu barat Polda Metro Jaya. Pengamanan pun dilakukan oleh 1.804 personel gabungan dari Polri dan TNI. Amien Rais sebelumnya telah dipanggil Polda Metro Jaya Jumat, 5 Oktober pekan lalu, namun Amien tak memenuhi pemanggilan tersebut tanpa keterangan.
Sebelum memeriksa Amien, polisi telah memeriksa Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal sebagai saksi atas kasus ini Selasa lalu.
MAYFREE SYARI | ADITYA MUSTAQIM
Report Comment
You must login to report comment