Pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong-un mengawasi jalannya uji coba rudal balistik baru yang diluncurkan pada Senin kemarin. Rudal tersebut diklaim paling canggih karena dilengkapi teknologi pra-peluncuran otomatis.
"Rudal ini lebih canggih dari sebelumnya yang diberi nama Hwasong," demikian pernyataan pemerintah Korea Utara seperti dilansir KCNA, Selasa, 30 Mei 2017. "Ini merupakan rudal balistik jarak menengah jenis Scud milik Korea Utara."

Scud merupakan rangkaian rudal balistik taktis jarak menengah yang dikembangkan Uni Soviet. Korea Utara memiliki sejumlah peluru kendali tersebut atas warisan dari Soviet. Negeri Juche mengembangkannya dan membuat negara di kawasan ketar-ketir.
Peluncuran rudal teranyar Korea Utara itu berlangsung sukses sekaligus membuat negara di sekitar keki. Musababnya, setelah terbang selama enam menit, misil itu mendarat di sekitar perairan Jepang.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memerintahkan penasehat keamanan nasionalnya, Shotaro Yachi, bertemu dengan diplomat tinggi Cina, Yang Jiechi. Mereka mengadakan pembicaraan serius selama lima jam di Tokyo.

"Pertemuan itu membahas bahwa Cina dan Jepang perlu bekerja sama lebih lanjut mendesak Korea Utara mematuhi hal dalam resoulusi Perserikatan Bangsa-bangsa," kata Yachi, seperti dikutip Kementerian Luar Negeri Jepang.
Seorang pejabat militer Korea Selatan merespons santai peluncuran rudal Korea Utara itu. "Itu hanya klaim dan eksistensi, karena Utara masih memiliki kendala teknis, seperti kurang satelit untuk mengoperasikan rudal dengan benar."
REUTERS | KCNA
Report Comment
You must login to report comment